wanapasa

wanapasa
wanapasa

Rabu, 18 Agustus 2010

Kebingungan Untuk memilih seorang Pemimpin


Hal yang sangat mendasar disaat kondisi Masyarakat sekarang yang begitu kritis terhadap permaslahan Kepemerintahan Kab.Bandung, di awali dengan Kebencanaan yang terjadi di Kab.Bandung dari mulai Gempa, Banjir, Longsor dan Bencana social, ternyata setelah di teliti selama ini kondisi atau titik masalahnya bukan hanya di puncak Gunung saja namun sudah meresap juga ke Puncak Gunung Kekuasaan, sangat perih memang kalau melihat persoalan-persoalan yang ada di Daerah kita, namun tidak hanya cukup disana kita merasakah keperihan, menanggapi sebagian dari Bencana yang terjadi di daerah kita Contohnya Gempa dan Banjir ,Gempa : Terasakan sangat rumit sekali oleh warga Korban Gempa dalam penanggulangan Rehab dan Rekontruksi yang di lakukan oleh Pemerintahn Kabupaten terkesan tidak Propesional, yang paling di sayangkan juga di saat keluar Dana Stimulan dan Family Cit dengan Dasar berkat Masyarakat yang Protes keras terhadap Bupati Bandung yang tergabung dalam nama Solidaridas Masyarakat Korban Gempa ( SMKG ), hingga menduduki Gedung DPRD selama 2hari, Maslah tidak cukup disana meski keluar juga Dana Stimulan dan Family cit, karena dalam proses pembagian Dana tersebut harus memasuki Kriteria yaitu Tahap Rusak sedang, Rusak Ringan Dan Rusap Parah masalah mulai muncul di masyarakat yang beranggapan dan mempunyai harapan tidak ada pemisahan dalam pembagian uang tersebuat karena yang namanya bencana kami juga merasakan itu salah satu lontaran kata yang keluar dari Masyarakat korban gempa,namun karena itu sudah menjadi aturan yang haus di lakukan akhirnya masyarakat menyepakati, pengguliran Dana tersebut melalui Dua tahap, trahap pertama pada Bulan Mei lalu sudah selesai dengan dana kurang lebih 1T untuk kabupaten Bandung, nah dalam tahap yang kedua Masyarakat sudah mulai mempertanyakan karena hingga saat ini yang Rencannya bulan Juli akan Cair sampai Agustus sekarang belum juga keluar, keresahan Masyarakat akhirnya terdengar Oleh Gubernur Heriawan di saat Kunjungan ke Daerah Pangalengan dalam Agenda peresmian Sekolah yang rusak Waktu Gempa, dan beliau menjanjikan akhir bulan Agustus sekarang sudah bias cai dan di bagikan kepada Korban denga jumlah Dana kurang lebih sekitar 2 T,Kemudian tidak lama Masyarakat Bawah merasakan Bencana pula yaitu Banjir dan lagi-lagi sangat disayangkan prilaku Pemerintah Kabupaten bahwa Bencana yang mengakibatkan 3 kelurahan mengungsi selama 4 Bulan, dan menimbulkan korban jiwa 3 orang dan korban Sosial mereka menyimpulkan bahwa yang terjadi ini bukanlan bencana, lalu apa kalau bukan bencana? Sangat mengundang Emosi Warga disaat kata itu terdengar, Tanggap Darurat yang tidak sinergis dan tak menentu, Pelayanan yang tidak terasakan sangat menimbulkan sikap masyarakat yang akhirnya kekecewaan, kebencian lahir di diri masyarakat yang paling terparah sudah tidak mau lagi percaya terhadap Partai.dan sekarang masyarakat harus di hadapkan dengan PEMILUKADA Kab.Bnadung, dan ini menjadi salah satu hal yang krusial namun mebingungkan pikiran masyarakat hingga-hingga tidak sedikit yang mengatakan akan Golput dan tidak akan memilih dengan alasan tidak ada lag kepercayaan kepada Pemerintah dengan salah contoh yang sudah di perlihatkan kepada masyarakat terkait persoalan yang ada di Kabupaten belum juga kalau berbicara masalah Kesjahteraan waduh sudah lain lagi bahasannya, dan juga masyarakat berpikiran saat ini kami hanya di jadikan Objek saja untuk kepentingan yang sepihak,yang akhirnya timbul pertanyaan apa perlu saya untuk memilih lagi? Apa perlu saya untuk mengatakan Golput atau tidak mencoblos? Tutur ucapan salah satu dari masyarakat yang betul-betul kebingungan, kami tidak ingin lagi terjadi di saat bencana datang hanya berbicara bahwa itu bukan bencana tapi sudah menjadi kebiasaan, kami tidak ingin mendengar lagi ada politisi-politisi busuk dari para kekuasaan yang hanya menjadikan kami objek saja untuk kepentingan mereka, karena hanya satu yang di inginkan kami yaitu kesejahteraan dan kedamain yang kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar