wanapasa

wanapasa
wanapasa

Selasa, 04 Oktober 2011

AKSI PETANI SELURUH INDONESIA YANG TERGABUNG DALAM FORUM PETANI SAYUR INDONESIA ( FPSI )


JAKARTA 03 Okto 2011 Menperindag dan Istana Negara

Aksi yang tergabung dalam FPSI ini terwakili 2 wilayah yang ada di Kab.Bandung yaitu Pangalengan dan Kertasari, Pangalengan sebanyak 7 Bis dan Kertasari 2 Bis dengan jumlah orang kurang lebih 800 orang di tambah dengan mahasiswa UIN Syarif Hidalatullah Jakarta

Aksi ini dilakukan dikarnakan para petani meresa keberatan dengan adanya pasar bebas atau persetujuan China dan Asean terhadap pasar bebas, Asean China Free Trade Aggrement ( ACFTA ), diantarana Cina dan Banglades yang beberapa bulan ini telah mendatangkan sayuran dan buah-buahan, yang mereka datangkan di antaranya Kentang, Kedeley, Jagung, Apel, Jeruk dll hingga sampai beras dan Garam pun mereka datangkan ke Indonesia.

Hal ini membuat para Petani marah dikarnakan berdampak terhadap Harga sayuran, bayangkan saja kentang yang biasanya di jual dipasaran berkisar 5-6 ribu perkilonya mereka menawarkan sampai seperempatnya 3 ribu rupuiah tentu saja pembeli sangat tergiur sehingga produk lokal ditinggalkan.

Para petani menggelar aksi datang langsung kepada Mentri Perdagangan Republik Indonesia ( Menperindag ), dengan tuntutan Tolak Asean China Free Trade Aggement ( ACFTA ) dan Tolak Imfor Sayuran, hal ini mendapat respon oleh Dirjen Perdagangan sehingga dipersialahkan untuk beraudiensi dengan 7 orang perwikalan dari tiap wilayah. dalam audiensi tersebut, Dirjen mengatakan bahwa selama ini perdagangan bebas terus bergulir dan kami sedang menbuat regulasi dan kebijakannya karna untuk itu perlu dibuatnya UU dan untuk membuat UU nya akan memakan waktu 2 tahun lamanya. Dia juga berjanji akan merealisakan apa yang menjadi keinginan para Petani dan akan datan untuk melihat kondisi Pertanian di Kab.Bandung.

Para Petani merasa tidak puas dan kecewa dengan hasil audiensi tersebut, karena beberapa bulan ini dengan adanya imfor mereka sangat terganggu perekonomiannya dan meresa was-was jika panenannya akan merugi dikarnakan harga yang terus merosot selain itu mereka juga kecewa karena ;pemerintah terkesan membiarkan dengan adanya pasar bebas tersebut, begitun menanggapi terhadap Mentri Perdagangan, saat ini saja sudah berdampak buruk terhadap para Petani apalagi harus nunggu samapi 2 tahun akan seperti apa nanti nasib Petani Ujar Perwakilan Petani disela-sela aksinya.

Sehingga kekecewaan tersebut di lanjutkan langsung mendatangi Presiden di Istana Negera, 800 kurang lebih masa yang mengikuti meng aspirasikan lewat Orasi dari perwakilan wilayah, dalam Orasinya mereka mengatakan bahwa Presidan pemegang tinggi kebijakan dinegara ini harus bisa melakukan penyikapan terhadap isu Imfor sayuran tersebut yang bisa membunuh perekonomian para Petani, selain itu masa meminta HGU supaya diberikan kepada para Petani dan tuntan terakhir Presiden harus menjamin mengangkat produksi petani yang ada di Indonesia.

Jika tuntutan itu tidak di penuhi Forum Petani Sayur Indonesia berjanji akan datang kembali dan menagih terhadap Hak-haknya.