wanapasa

wanapasa
wanapasa

Selasa, 25 Januari 2011

tahura Ir. Juanda menjadi Perbincangan yang hangat saat ini

7 Agen yang terlibat di oBRAS ( Obrolan sore ) yang dilaksanakan Oleh di DPKLTS hari ini, melahirankn perbincangan yang begtu alot, sehingga muncul beberapa Opsi dan tanggapan yang betgi kritis dari kalangan masyarakat Lingkungan
1. LMDH ( kami tidak mempermasalahkn mau itu Tahura atau nama apa pun jg yang pnting masyarakatnya bisa sejahtera.
2. BPDAS ( kami mendukug dan yang akan kami smapaikan bagaimana kawasan atas/hulu bisa mnjadi keselamatan daerah bawah)
3. masyarakat Lingkungan ( ada 3 yang akan kami smapaikan yaitu: terkait Job Des lembaga Perhutani,BKSDA dan Kehutanan harus terinformasikan dan propesianal, mendukung Tahura karena mnjadi salah satu gerakan Konservasi dan yang ke 3 keseriasan Pemerintah yang terkait)
hal itu adalah salh satu bntuk masukan dan Kritisisasi di form Obras.
hasilnya Beberapa masukan atw pendapat tadi akan mnjadi bentuk tindak lanjut pihak2 terkait.
dan juga akan mencoba memperluas Tahura di bandung Utara di lihat dari keberhasilan dan aspek Ekologi, Sosial, Budaya dan Pendidikan dengan upaya penyelamatan Lingkungan.
ini info terkini yang saya dapat mudah-mudahan bsa bermanfaat dan mhon maf bila ada penulisan atau statmen yg tidak tepat.hatur nuhun.......

Sabtu, 22 Januari 2011

MEMBANGUN KONSEPSI MODAL SOSIAL DAN PARTISIPASI

Sejarah Konsep Modal Sosial

Penggunaan istilah modal sosial pertama kali dilakukan oleh Lynda Judson Hanifan pada 1916. Hanifan mengemukakannya untuk menggambarkan pusat-pusat sekolah desa. Ekonomi Glenn Loury, menggunakan istilah modal sosial pada tahun 1970-an untuk menganalisis persoalan ekonomi dalam kota. Pada tahun 1980-an, istilah modal sosial digunakan oleh Sosiolog James Coleman dan Ilmuwan Politik Putnam, yang mengawali perdebatan intensif mengenai peran modal sosial dan civil society di Amerika Serikat dan Italia.

Konsep modal sosial yang paling sempit dikemukakan oleh Putnam (1993) mengenai ikatan asosiasi horizontal diantara orang-orang, bahwa modal sosial terdiri dari jejaring sosial. Asumsi empirik atas konsep ini adalah bahwa pertama norma dan jejaring saling berasosiasi secara empirik, dan kedua keduanya memiliki konsekwensi secara ekonomi. Konsep kedua lebih luas lagi dikemukakan oleh Coleman (1998) bahwa modal sosial dalam berbagai entitas yang berbeda memiliki dua cirri utama, yaitu pertama adanya aspek-aspek struktur sosial, dan kedua mereka memfasilitasi perilaku tertentu dari aktor-aktor didalamnya, apakah mereka terdiri dari personal maupun kelompok, didalam struktur tersebut. Definisi ini telah memasukkan ikatan vertikal disamping ikatan horizontal. Asosiasi vertikal ditandai dengan adanya hubungan hirarkis dan distribusi kekuasaan yang tidak seimbang. Asosiasi yang lebih luas ini dapat atau bahkan berbahaya bagi pihak yang lain. Konsep ketiga dan hampir mencakup seluruh konsep memasukkan lingkungan sosial dan politik yang membentuk struktur sosial dan memungkinkan norma-norma untuk dibangun

Coleman menilai juga hubungan informal yang lebih luas, lokal, horizontal dan hubungan hirarkis dari dua konsep sebelumnya, dan memasukkan institusi dan struktur yang paling formal seperti pemerintah, rejim politik, perangkat hukum, sistem pengadilan, dan kebebasan politik serta sipil. Fokus kepada institusi ini digambarkan oleh North (1990) dan Olson (1982) yang berargumentasi bahwa institusi-institusi tersebut memiliki dampak penting terhadap tingkat serta pola pembangunan ekonomi


Rabu, 19 Januari 2011

PENTING NYA MATA AIR UNTUK DI SELAMATKAN

Apa anda pernah Tau bahwa Air itu adalah segala-galanya untuk manusia?
hal yang sangat mendasar sekaligus pertanyaan yang sederhana, namung suka di lupakan oleh kita, untuk merusaknya terkesan sangat gampang sekali namung sebaliknya untuk mengembalikannya begitu sulit, Mata Air yang berada di gunung Wayang merupakan aliran yang begitu Luas dan penerima manfaatnya pun begitu banyak, Gunung Wayang sebagai Hulu Mata Air yang mengaliri sungai Citarum sampai Jakrta sudah sangat memprihatinkan kondisinya dari sekian banyak mata Air yang terdapat kurang Lebih 30 Mata AIR kondisinya saat ini sangat sulit sekali di ketahui, banyak sekali sebetulnya yang terdapat perkembangan yang akan menjadi dampak kehawatiran kita, namung kami bukan ingin menceritakan persoalan yang tampa ada gerakan terhadap Lingkungan dengan ini kami mengajak untuk berfikir bersama bagaimana untuk menyikapi dan melakakukan gerakan di saat persoalan datang seperti ini.